Rabu, 04 Januari 2012

Menguak Rahasia Ibadah Secara Medis dan Ilmiah

Oleh : Agus N. Cahyo
Harga : Rp. 28000
Ukuran : 14x20cm
Tebal :
Terbit : Juli 2011
Penerbit : DIVA

Banyak kalangan, terutama orang-orang Barat, yang menilai bahwa Islam itu ajaran agama yang tidak rasional (tidak ilmiah) dan lebih kepada persoalan mistik. Hal ini karena, banyak ajaran agama Islam terutama segi ibadahnya yang dinilai tidak ilmiah dan hanya mengerjakan ibadah-ibadah yang sifatnya ritual saja. Sehingga mereka menganggap bahwa ibadah dalam Islam hanya merupakan sebuah aktivitas sia-sia dan tidak bisa ditarik ke ranah ilmiah. Bahkan parahnya, orang Islam sendiri corak pemikirannya filsafat liberal justru membenarkan penilaian tersebut. Sehingga tidak sedikit mereka yang mengaku Islam tapi tidak mau melakukan ibadah.
Hal ini merupakan permasalahan yang harus dipecahkan bersama. Bahwa fondasi Islam adalah keyakinan dan keimanan, termasuk kepada hal-hal gaib dan kepatuhan dengan penuh keyakinan dalam menjalankan ibadah kepada Allah. Kadang, karena perintah ibadah itu tidak ilmiah (rasional)—atau mungkin belum ketemu penjelasan ilmiahnya—seorang muslim bisa jadi tidak mau melakukan ibadah sebagaimana muslim lainnya. Dan selama ini, mayoritas umat Islam di seluruh dunia melaksanakan kewajiban ibadah kepada Allah hanya berdasarkan keyakinan dan keimanannya. Memang itu merupakan salah satu tingkat pengabdian seorang hamba yang sempurna, namun bagaimana kalau Islam berhadapan dengan orang-orang yang selalu berpikiran rasional (ilmiah) atau kalangan Islam sendiri yang mengunggulkan sisi ilmiahnya?
Jawabannya tentu bisa beragam. Mungkin kalau kita agak susah menjawabnya, kita tinggal bilang: “mudah-mudahan Allah memberikan hidayah bagi hatinya supaya mengakui kebenaran Tuhan”. Namun kira-kira bagaimana Allah akan memberikan hidayah baginya? Apakah hanya dengan melalui cara-cara yang sifatnya tidak ilmiah? Tentu Allah lebih tahu mengenai hal itu, di mana hidayah datang sesuai dengan kondisi otak (pikiran rasional) dan hati orang yang akan diberi hidayah serta kesanggupan dengan cara apa hidayah itu bisa diterima.
Akan tetapi, agaknya saya lebih memilih opsi yang terakhir tersebut: bahwa jika dia senantiasa berpikir ilmiah maka Allah akan memberikan kebenaran ibadah melalui penjelasan ilmiah. Dan inilah yang mencoba saya ulas dan berikan kepada pembaca bahwa ibadah dalam Islam itu bukan semata-mata hanya sebagai ritual belaka tanpa makna, namun dibalik perintah ibadah tersebut terdapat rahasia, khasiat, manfaat dan segudang kebermanfaatan lainnya secara ilmiah. Kategori ilmiah ini adalah bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya (terbukti kebenarannya) yang diperoleh melalui penelitian-penelitian ilmiah.
Oleh karena itu, dalam buku ini saya mencoba mengungkapkan penjelasan-penjelasan ilmiah seputar ibadah harian. Sebagaimana ibadah, kategori ini bukan hanya bersifat ibadah wajib (mahdhoh), melainkan ibadah-ibadah lainnya yang diajarkan oleh al-Qur’an dan sunnah. Hal ini mengacu kepada pengertian ibadah yang secara luas, bahwa segala sesuatu yang diniatkan untuk mencari keridhaan Allah dan dengan cara yang diajarkan Allah dan rasulnya.
Akhirnya, penulis berharap, mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi kita semua. Terutama bagi mereka yang masih menyangsikan tentang kebenaran ilmiah ibadah dalam Islam. Selama membaca!

0 komentar:

Posting Komentar